Etilen
(C2H4) adalah jenis senyawa tidak
jenuh atau memiliki ikatan rangkap yang dapat dihasilkan oleh jaringan tanaman
pada waktu-waktu tertentu, dan pada suhu kamar etilen berbentuk gas. Senyawa
ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam proses
pertumbuhan tanaman dan pematangan hasil-hasil pertanian.
Etilen
adalah gas yang dapat digolongkan sebagai hormon tanaman yang aktif dalam
proses pematangan. Etilen disebut hormon karena dapat memenuhi persyaratan
sebagai hormon, yang dihasilkan oleh tanaman, bersifat mobil dalam jaringan
tanaman dan merupakan senyawa organik. Pada tahun 1959 diketahui, bahwa etilen
tidak hanya berperanan dalam proses pematangan saja, tetapi juga berperanan
dalam mengatur pertumbuhan tanaman.
Secara
tidak disadari, penggunaan etilen dalam proses pematangan sudah lama dilakukan,
jauh sebelum senyawa tersebut diketahui peranannya dalam proses pematangan. Di
Indonesia, pemeraman pisang yang masih hijau banyak dilakukan orang dengan menggunakan
karbit (CaC2).
Karbit yang bercampur dengan air akan menghasilkan gas asetilen (C2H2), yaitu senyawa yang hampir sama
dengan etilen. Gas asetilen inilah yang dapat membuat proses pengeraman pisang
menjadi cepat.
Peranan
Etilen Dalam Pematangan Buah
1.
1. Sebagai
Hormon Pematangan
Seperti telah dinyatakan
sebelumnya, bahwa etilen adalah sebuah hormon yang penting di dalam proses
pematangan buah. Jumlah etilen yang terdapat di dalam buah-buahan baik dari
permulaan klimakterik atau pada saat puncak klimakterik dapat dilihat pada
Tabel 3. Pada kenyataannya, jumlah etilen tersebut tidak selalu sama, akan
tetapi berubah-ubah selama proses pematangan. Misalnya pada pisang yang akan
memasuki proses pematangan, jumlah etilen yang ada di dalamnya kira-kira 0,0
dan 0,5 ppm sampai beberapa jam sebelum proses pernafasannya meningkat,
sedangkan pada saat puncak klikmaterik jumlah etilen lebih kurang 130 ppm.
2. Pengaruh
Etilen Pada Bagian Tanaman
Etilen
selain berperanan penting dalam pematangan buah, juga mempunyai pengaruh yang
tidak dapat diabaikan dalam sistem bagian tanaman lainnya. Pada sistem cabang,
etilen dapat menyebabkan terjadinya pengerutan, menghambat kecepatan
pertumbuhan, mempercepat daun menjadi kuning dan menyebabkan kelayuan.
Pada sistem akar, etilen dapat menyebabkan akar menjadi terpilin (terputar), menghambat kecepatan pertumbuhan, memperbanyak tumbuhnya rambut-rambut akar dan menyebabkan kelayuan.
Pada sistem akar, etilen dapat menyebabkan akar menjadi terpilin (terputar), menghambat kecepatan pertumbuhan, memperbanyak tumbuhnya rambut-rambut akar dan menyebabkan kelayuan.
Pada
sistem umbi, etilen dapat mempengaruhi pertumbuhan tunas, yaitu mempercepat
umbinya tunas, sedangkan pada sistem bunga, etilen dapat mempercepat proses
pemekaran kuncup, misalnya pada bunga mawar. Akan tetapi kuncup yang telah
mekar itu akan cepat menjadi layu. Pada bunga anggrek, etilen menyebabkan warna
bunga menjadi pucat, sedangkan pada bunga anyelir, dapat menyebabkan
keanekaragaman bunga.
Masalah:
Karbit
bila di campur dengan air akan menghasilkan gas asetilen, yaitu senyawa yang
hampir mirip dengan etilen, Jika
kita memetik buah pisang dalam keadaan mentah lalu untuk mempercepat mematangkan
pisang tersebut di gunakan senyawa karbit. Bagaimana komentar teman-teman dengan
kasus tersebut? menurut teman-teman apa itu baik atau tidak? Dan apa pula solusi
yang dapat di tawarkan?