Semua alkana
dapat bereaksi dengan oksigen pada reaksi pembakaran,
meskipun pada alkana-alkana suku tinggi reaksi akan semakin sulit untuk
dilakukan seiring dengan jumlah atom karbon yang bertambah. Alkana sukar
dioksidasi oleh oksidator lemah atau agak kuat seperti KMNO4, tetapi
mudah dioksidasi oleh oksigen dari udara bila dibakar. Oksidasi yang cepat
dengan oksigen yang akan mengeluarkan panas dan cahaya disebut pembakaran atau
combustion.
Hasil oksidasi
sempurna dari alkana adalah gas karbon dioksida dan sejumlah air. Sebelum
terbentuknya produk akhir oksidasi berupa CO2 dan H2O,
terlebih dahulu terbentuk alkohol, aldehid dan karboksilat.
Rumus umum pembakaran
adalah:
CnH2n+2 + (1.5n+0.5)O2 →
(n+1)H2O + nCO2
CH4 + 2O2 →
CO2 + 2H2O
Ketika jumlah oksigen
tidak cukup banyak, maka dapat juga membentuk karbon monoksida,
seperti pada reaksi berikut ini:
CH4 +
1.5O2 → CO + 2H2O
Alkana terbakar dalam
keadaan oksigen berlebihan dan reaksi ini menghasilkan sejumlah kalor
(eksoterm)
CH4 + 2O2
→ CO2 + 2H2 + 212,8 kkal/mol
C4H10
+ 2O2 → CO2 + H2O + 688,0 kkal/mol
Reaksi
pembakaran ini merupakan dasar penggunaan hidrokarbon sebagai penghasil kalor
(gas alam dan minyak pemanas) dan tenaga (bensin), jika oksigen tidak mencukupi
untuk berlangsungnya reaksi yang sempurna, maka pembakaran tidak sempurna
terjadi. Dalam hal ini, karbon pada hidrokarbon teroksidasi hanya sampai pada
tingkat karbon monoksida atau bahkan hanya sampai karbon saja.
Permasalahan:
alkana sukar di oksidasi oleh
oksidator agak kuat seperti yang telah di jelaskan di atas, pertanyaannya mengapa
hal tersebut dapat terjadi? dan apa pula yang membuat oksidator agak kuat sukar
mengoksidasi alkana tersebut?
Reaksi
asam-basa
Reaksi asam-basa adalah
reaksi yang mendonorkan proton dari sebuah molekul asam ke molekul basa. Disini, asam berperan sebagai
donor proton dan basa
berperan sebagai akseptor proton.
Reaksi asam
basa, HA: asam, B: Basa, A–: basa konjugasi, HB+: asam
konjugasi
Hasil dari
transfer proton ini adalah asam konjugasi dan basa konjugasi. Reaksi
kesetimbangan (bolak-balik) juga ada, dan karena itu asam/basa dan asam/basa
konjugasinya selalu dalam kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan ini ditandai
dengan adanya konstanta
diasosiasi asam dan basa (Ka dan Kb)
dari setiap substansinya. Sebuah reaksi yang khusus dari reaksi asam-basa
adalah netralisasi dimana asam
dan basa dalam jumlah yang sama akan membentuk garam
yang sifatnya netral.
Reaksi asam
basa memiliki berbagai definisi tergantung pada konsep asam basa yang
digunakan. Beberapa definisi yang paling umum adalah:
- Definisi Arrhenius: asam berdisosiasi dalam air melepaskan ion H3O+; basa berdisosiasi dalam air melepaskan ion OH-.
- Definisi Brønsted-Lowry: Asam adalah pendonor proton (H+) donors; basa adalah penerima (akseptor) proton. Melingkupi definisi Arrhenius
- Definisi Lewis: Asam adalah akseptor pasangan elektron; basa adalah pendonor pasangan elektron. Definisi ini melingkupi definisi Brønsted-Lowry.
Dalam hal ini
saya mengambil contoh Reaksi asam-basa pada etanol
Reaksi seperti
ini tidak dapat dilakukan dalam larutan akuatik, Gugus hidroksil etanol membuat
molekul ini sedikit basa. Ia hampir netral dalam air, dengan pH 100% etanol adalah
7,33, berbanding dengan pH air murni yang sebesar 7,00. Etanol dapat diubah
menjadi konjugat basanya, ion etoksida (CH3CH2O−),
dengan mereaksikannya dengan logam alkali seperti natrium
Reaksi seperti ini tidak dapat dilakukan dalam larutan akuatik:
ataupun dengan basa
kuat seperti natrium hidrida:
CH3CH2OH
+ NaH → CH3CH2ONa + H2
Permasalahan:
reaksi di atas tidak
dapat di lakukan dalam larutan akuatik, mengapa demikian dan apa yang membuat
hal itu terjadi?
Doting: Doting: Doting: Doting: Doting: Doting - ITanium-ART
ReplyDeleteDoting - Doting: titanium piercing jewelry Doting - Doting - Doting - Doting - Doting - Doting - Doting - Doting - Doting - Doting - Doting - Doting - Doting titanium tv alternative - Doting - Doting - Doting micro touch titanium trimmer - titanium curling iron Doting - Doting - D titanium cartilage earrings